belajar membaca anak pra sd (usia dini, paud, tk), mengenal bilangan, belajar pecahan, belajar matematika, membuat kuis, kuis belajar, ...

Guru Paud-TK-RA Ber-ICT: Aplikasi Belajar Membaca

APLIKASI BELAJAR MEMBACA ANAK USIA DINI

by Anan Zainal A. 

 A. KURIKULUM 2013 PAUD 

Karakteristik Kurikulum 2013 salah satunya dikembangkan dengan berdasar pada pendekatan standar dan pendekatan kompetensi. Pada implementasinya keduanya menjadi luluh karena saling terkait satu dengan lainnya. Beberapa hal yang perlu dipertegas dalam pedoman ini adalah pemahaman lingkup perkembangan yang ada dalam standar yang disebut dengan aspek perkembangan dengan kompetensi dasar dalam kurikulum.
Sesungguhnya aspek pencapaian perkembangan dalam STPPA terjabarkan ke dalam Kompetensi Dasar. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi perkembangan anak yang mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa,sosial-emosional, dan seni.

Salah satu Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPP) dan penjabarannya dalam kompetensi dasar kurikulum 2013 adalah aspek bahasa, meliputi: 
  1. Memahami (reseptif) bahasa: memahami cerita, perintah, aturan, dan menyenangi serta menghargai bacaan.
  2. Mengekspresikan bahasa: mampu bertanya, menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali apa yang diketahui 
  3. Keaksaraan: memahami hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita. 

Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar: 
1.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun kepada orang tua, pendidik, dan teman 1.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) 
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) 
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan nonverbal) 
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan nonverbal) 
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain 
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya.

Dalam kompetensi dasar kurikulum 2013 PAUD, bahasa termasuk yang aspek yang harus dicapai anak. Aktivitas membaca permulaan (keaksaraan) dilaksanakan sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa anak. Kemampuan keaksaraan awal anak dimulai sejak anak mengenal warna, bentuk, membaca gambar, membaca simbol, menjiplak huruf, mengenali huruf awal di namanya, menuliskan huruf-huruf namanya, menuliskan pikirannya walaupun hurufnya masih terbalik atau tidak lengkap, mengucapkan kata yang sering diulang-ulang tulisannya pada buku cerita, mengeja huruf, membaca sendiri, hubungan bunyi dengan huruf, menyebutkan nama bilangan bisa ditunjukkan dengan angka. 

B. PENTINGNYA BELAJAR MEMBACA SEJAK USIA DINI

Membaca adalah menerjemahkan simbol (huruf) ke dalam suara yang dikombinasikan dengan kata-kata. Kata-kata tersebut disusun sehingga kita dapat belajar memahaminya. Memulai membaca sejak usia dini merupakan sesuatu yang sangat penting bagi anak usia pra sekolah, karena usia satu sampai lima tahun dikenal sebagai sesuatu yang paling penting dalam perkembangan anak. Anak usia dini yang menyukai gambar atau huruf sejak awal perkembangannya akan mempunyai keinginan membaca lebih besar karena mereka tahu membaca dapat membuka pintu baru dan menyenangkan bagi mereka.

C. LATIHAN MEMBACA MEMANFAATKAN ICT

Nampaknya zaman terus berubah dan ICT sudah mulai dimanfaatkan. Pelatihan ICT mulai diperkenalkan pada guru-guru TK. Dan salah satu pemanfaatan ICT adalah software/aplikasi membaca yang dapat dimanfaatkan guru dalam pembelajaran. Huruf, kata, kalimat dengan dukungan gambar/animasi, dan suara bisa dibuat lebih menarik. Software/aplikasi belajar sebagai salah satu yang dapat dimanfaatkan guru dalam pembelajaran berbasis ICT. Penguasaan dan pemanfaat ICT dalam pembelajaran sangat penting bagi guru karena adanya tuntutan menjadi guru profesional. Bahwa Penguasaan dan pemanfaat ICT tersebut termasuk salah satu kompetensi guru profesional yakni kempetensi pedagogik.

D. APLIKASI MEMBACA BERBASIS ICT

Aplikasi ini dibuat dengan mempertimbangkan kompetensi membaca anak usia dini dan kreativitas anak menjadi acuan dalam pengembangan program. Aplikasi sangat interaktif, multimedia (huruf, suara, gambar, dan animasi).

Contoh: Aplikasi Belajar Membaca Salah satunya adalah aplikasi ”Belajar MEMBACA PRA SD (BACAPRASD)” yang akan kita bahas secara detail berikut ini.

Deskripsi aplikasi: 
  • Sentuhan IT, menggunakan multimedia, dan interaktif
  • Terintegrasi antara huruf, kata, suara, dan contoh gambar/animasi. Kompetensi membaca anak menjadi acuan.
  • Penyajian materi simbol huruf (a-z), suku kata, kata, dan kalimat disajikan secara sistematis dan terpadu.
  • Kreativitas anak ditonjolkan dalam mengekpresiakan (menyusun) sebuah kata dan kalimat yang bermakna. Juga telah disediakan panduan kata bermakna. Kreativitas dalam menyusun kata dan kalimat dapat dimulai dari abaca...za, ibici...zi, ubucu... zu, ebece... ze, oboco ... zo ataupun secara keseluruhan. Kreativitas menulis dalam kanvas yang telah disediakan disertai panduan.
  • Bermain dan belajar. Ada permainan seperti puzzle dan bola untuk penguatan materi abaca...za sampai oboco...zo. Secara tidak langsung melalui permainan anak belajar.
  • Mandiri dalam belajar. Anak bisa belajar sendiri ataupun dengan bimbingan (guru/orangtua).

Gambaran Aplikasi MENGENAL SIMBOL HURUF A-Z Semua huruf disertai suara (bisa diatur volumenya), contoh kata, dan gambar animasi terkait. Perhatikan gambar di bawah! Ketika huruf a ditekan maka akan terdengar suara simbol a dan tampil pula contoh kata terkait dengan huruf a. Masing-masing kata diserta gambar/animasi seperti contoh di atas kata “api” menampilkan gambar animasi “api”.

MENGENALHURUF VOKAL

Perhatikan gambar di atas! Ketika tombol huruf vokal “a,i,u,e,o” ditekan, maka keluar bunyi vokal, contoh kata, dan gambar animasi terkait.
Kuis/latihan menebak huruf vokal dari kelompok kata yang berawalan huruf vokal yang ditampilkan secara acak.

MATERI ABACA...ZA SAMPAI OBOCO...ZO

Pada materi “abaca...za”, ketika “da” ditekan muncul bunyi suara “da” beserta contoh kata yang memuat “da”. Dari contoh, terdengar bunyi “kuda” dan gambar animasi “kuda” ketika kata “kuda” ditekan.
Pola yang sama terjadi pada materi  “ibici...zi” sampai dengan “oboco...zo”. pada materi “ebece...ze”, seperti dalam gambar di atas ketika “be” ditekan muncul bunyi “be” beserta contoh kata yang memuat “be”. Terdengar bunyi “bebek” dan gambar animasi “bebek” ketika kata “bebek” ditekan.

Terdapat juga materi gabungan (“abaca...za” s.d. “oboco...zo”) seperti nampak pada gambar berikut: ketika “mo” ditekan akan muncul bunyi “mo” beserta contoh kata yang memuat “mo”. Terdengar bunyi “mobil” dan gambar animasi “mobil” ketika kata “mobil” ditekan.

KREATIVITAS MENYUSUN KATA DAN KALIMAT

Salah satu yang sangat penting bagi anak adalah kreativitas. Kreativitas dalam membaca misalnya anak menyusun kata sendiri dari tombol yang telah disediakan. Anak dapat mengenal sendiri huruf dan kata dari namanya sendiri atau lainnya yang sudah dikenalinya seperti bentuk,  bilangan, binatang, tumbuhan, anggota tubuh, alat/perkakas, pakaian, olahraga, transportasi, makanan, dan lain-lain.

Nama anak misalnya “adi”, “neti”, “dona”, “budi”, “joko”, dan lainnya. Bentuk misalnya “segitiga”, “dadu”, “bola”, dan lain-lain. Bilangan seperti “satu”, “dua”, “tiga”, dan lain-lain. Binatang misalnya “kuda”, “kera”, “rusa”, dan lain-lain. Tumbuhan seperti “turi”, “lili”, “melati”, dan lain-lain. Anggota Tubuh seperti “mata”, “dahi”, “pipi”, “dagu”, “bahu”, “kaki”, dan lain-lain. Perkakas misalnya “meja”, “palu”, “paku”, dan lain-lain. Pakaian seperti “kemeja”, “celana”, “dasi”, “sepatu”, “saku”, dan lain-lain. Olahraga seperti “lari”, “karate”, “judo”, dan lain-lain. Transportasi seperti “bemo”, “kereta”, “kereta api”, dan lain-lain. Makanan seperti “roti”, “nasi”, “gule”, “sate”, dan lain-lain. Masih banyak lagi nama-nama berhubungan dengan waktu (“pagi”, “sore”) dan aktivitas lainnya seperti “baca”, “bobo”, dan lain-lain.

Kreativitas anak menyusun kata menjadi kalimat misalnya “ini ibu budi”, “dona baca buku”, “dagu ada satu”, “saya suka sate”, “bola adi ada lima” “dua mata saya”, dan lain-lain sepanjang yang bisa disusun . Jelas ini akan meningkatkan daya kreativitas anak dalam berbahasa.

Bagaimana menyusun kata dan kalimat dalam aplikasi?

Ada menyusun kata dan kalimat dalam pola “abaca...za”  sampai “oboco...zo” (secara terpisah) dan ada menyusun kata dan kalimat dalam pola gabungan (abaca...za, ibici...zi, ubucu...zu, ebece...ze, dan oboco...zo).

Menyusun kata dan kalimat dalam pola terpisah

Pada pola “abaca...za” saja, variasi kata bermakna yang dapat disusun anak antara lain:
“aba”, “ada”, “ala”, “ana”, “apa”, “asa”, “baca”, “bada”, “baja”, “baka”, “bala”, “bapa”, “baqa”, “bara”, “basa”, “bata”, “bawa”, “cara”, “dana”, “dara”, “dasa”, “data”, “daya”, “fana”, “gada”, “gala”, “gara”, “gaya”, “hama”, “hara”, “hawa”, “jaga”, “jaka”, “jala”, “jama”, “jara”, “jasa”, “jawa”, “jaya”, “kaba”, “kaca”, “kala”, “kara”, “kasa”, “kata”, “kaya”, “laba”, “lada”, “laga”, “laja”, “lala”, “lama”, “lara”, “lava”, “maka”, “mana”, “masa”, “mata”, “maya”, “nada”, “naga”, “nama”, “nasa”, “nata”, “pada”, “paha”, “pala”, “pana”, “papa”, “raba”, “raga”, “raja”, “rama”, “rasa”, “rata”, “rawa”, “raya”, “saba”, “saka”, “sama”, “sana”, “sapa”, “sara”, “saya”, “tapa”, “tawa”, “wara”.

Selain itu, masih dimungkinkan menyusun kata-kata lainnya. Dengan menggunakan kata-kata tersebut, anak mencoba menyusun kalimat dari yang sederhana (dua kata) sampai yang kompleks (empat/lima kata). Misalnya menyusun kalimat “jaka baca” yang berasal dari kata “jaka” dan “baca”, seperti yang nampak pada gambar berikut ini.
Kalimat lainnya, seperti “lala nama saya” disusun dari kata “lala”, “nama”, dan “saya”. Demikian juga kalimat “ada raja kaya raya” disusun dari kata “ada”, “raja”, “kaya”, dan “raya”. Serta contoh lainnya yang masih memungkinkan disusun menjadi kalimat.

Penjelasan yang sama berlaku untuk menyusun kata dan kalimat pada pola “ibici...zi”, “ubucu...zu”, “ebece...ze”, dan “oboco...zo”. Sudah cukup jelas dan tidak perlu dijelaskan lagi untuk pola lainnya.

Menyusun kata dan kalimat dalam pola gabungan

Setelah anak belajar menyusun kata dan kalimat dalam pola terpisah di atas, selanjutnya anak belajar menyusun kata dan kalimat dalam pola gabungan (abaca...za, ibici...zi, ubucu...zu, ebece...ze, dan oboco...zo) sehingga kata dan kalimat yang disusun akan menjadi lebih variatif dan kompleks.
Untuk memudahkan dalam menyusun kata, aplikasi disertai pedoman kata bermakna yang bisa ditampilkan/disembunyikan seperti nampak pada gambar berikut.

Mulai dari menyusun kata, kemudian menyusun kalimat dari yang sederhana (dua kata) sampai yang kompleks (empat/lima kata). Kata misalnya “kaki”, “budi”, “luka”, “bola”, “dedi”, “ada”, “satu”, “ini”, “ibu”, “budi”, “jaka”, “beli”, “buku”, dll. Kalimat misalnya “kaki budi luka”, “ini ibu budi”, “jaka beli buku”, “bola dedi ada satu”. Kata/kalimat yang tersusun sebaiknya atas dasar kreativitas anak, baik yang dibangun sendiri ataupun melalui bimbingan (guru/orangtua).

BERLATIH MENULIS SIMBOL HURUF

Anak juga disamping membaca perlu juga trampil menulis. Keduanya sangat penting sebagai kompetensi yang dipersyaratkan untuk bisa mengikuti tugas-tugas dalam tahap-tahap perkembangan bahasa anak.  Dengan membaca dan menulis anak akan lebih termotivasi untuk membaca dan menulis sesuai yang diminatinya.

Dalam aplikasi ini anak akan dipandu untuk menuliskan simbol huruf a-z. Langkahnya adalah menekan salah satu huruf a-z. Misalkan huruf “b” ditekan, maka akan muncul contoh kata yang berawalan “b” dan muncul pula panduan/contoh cara menuliskan huruf “b”. Anak meniru menuliskan huruf “b” di kanvas yang telah disediakan. Fasilitas yang ada dalam kanvas antara lain kanvas untuk menulis, tombol warna, menghapus, dan mereset (mengembalikan ke kanvas kosong). Mulailah menuliskan huruf a, b, c, d, dan seterusnya sampai z. Kalau ini sudah dikuasai maka akan mudah dalam menuliskan suatu kata.

Menulis di kanvas komputer dengan mouse akan berbeda dengan menulis pakai pensil. Maka sebaiknya anak juga berlatih menulis menggunakan pensil di kertas sesuai panduan aplikasi ataupun dengan bimbingan orangtua/guru.  Tampilan gambar aplikasi cara menulis dapat dilihat pada gambar di bawah.

PERMAINAN PUZZLE DAN BOLA

Permainan sangat penting bagi anak usia dini. Dalam aplikasi ini anak diberikan permainan puzzle yaitu memilih dua huruf yang sama. Setiap anak menekan tombol puzzle yang tertutup maka akan terbuka huruf yang ada di dalamnya beserta bunyi hurufnya. Sehingga secara tidak langsung anak akan terus menerus melihat dan mendengar bunyi huruf yang sama secara berulang-ulang sehingga secara tidak langsung huruf-huruf itu akan terpatri dalam ingatannya, bagaimana simbolnya dan bagaimana bunyinya. Pola yang digunakan dalam puzzle ini sama yaitu pola “abaca..za” sampai “oboco...zo”.

Dalam permainan bola, anak menembak bola pola “abaca..za” sampai “oboco...zo”. Bola yang tertembak (misalnya “ca”) akan memperdengarkan bunyi suara “ca”.

Ada tiga permainan. Yang pertama menembak bola random. Yang tertembak akan menyusun tombol-tombol pola “abaca...za” (atau pola lainnya) hingga tersusun semua. Tombol-tombol tersebut dipergunakan selanjutnya untuk menyusun kata atau kalimat. Yang kedua, menembak bola yang meluncur dari bawah ke atas setelah tombol pola “abaca..za” (atau pola lainnya) ditekan. Bola yang tertembak menjadi perisai (rintangan). Yang ketiga, menembak bola dengan pola “abaca...za” (atau pola lainnya) yang meluncur dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah ataupun yang meluncur zigzag. Gambarannya sebagai berikut:


Menu puzzle untuk menjalankan 20 permainan puzzle.

Puzzle di sini adalah menebak dua tombol yang berpasangan di antara tombol-tombol yang belum diketahui (tombol tanda tanya). Tombol tersebut memuat pola “abaca...za” (atau pola lainnya). Dalam gambar di atas, tombol yang sudah tertebak adalah “ka,ba,ga,a,da,ha, dan ja”. Tombol-tombol ini kalau ditekan akan menampilkan contoh kata dan gambar animasi terkait. Jadi melalu permainan anak juga diarahkan untuk belajar.

Berikutnya permainan menembak bola. Ada tiga bentuk permainan yang setiap permainannya memuat pola “abaca...za s.d. oboco...zo” sehingga menjadi 15 permainan disertai dengan level kesulitan.
Pada bentuk permainan pertama, bola menyebar acak dan yang tertembak akan menyusun tombol dengan pola “abaca...za” (atau pola lainnya). Tombol yang tersusun tersebut kalau ditekan memperdengarkan suara, menampilkan contoh kata, dan gambar animasi yang terkait.

Tombol yang tersusun tersebut kemudian dipergunakan untuk menyusun kata/kalimat. Contoh kalimat yang disusun pada gambar di bawah adalah “saya rasa ada jaka”. Jadi melalu permainan anak juga diarahkan untuk tetap belajar.

Bentuk permainan bola yang kedua dimulai dengan menekan tombol pola “abaca...za” (atau pola lainnya) di bagian bawah. Ketika tombol ditekan, maka bola meluncur dari bawah ke atas. Bola tersebut kemudian ditembak. Dalam gambar ini, misalnya bola “ma” tertembak, maka terdengar bunyi suara “ma” dan animasi “ma”. Bola yang tertembak akan membentuk perisai (rintangan) hingga seluruh tombol bawah habis.

Bentuk permainan yang ketiga menembak bola dengan pola “abaca...za” (atau pola lainnya) yang meluncur dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah atau yang meluncur zigzag. Sekalipun anak bermain tetapi anak juga tetap belajar.

Demikian gambaran singkat pembahasan aplikasi ”Belajar MEMBACA PRA SD (BACAPRASD)”, salah satu aplikasi dari empat aplikasi yang ada dalam “paket belajar membaca usia dini atau pra SD” yang terdiri dari aplikasi:
  1. Belajar membaca pra sd (bacaprasd)
  2. Belajar membaca praktis pra sd (bacapraktis)
  3. Belajar membaca tk. dasar (bacav1)
  4. Belajar membaca tk. lanjut (bavav2)

Keseluruhan aplikasi ini saling mendukung untuk mencapai kompetensi anak membaca. Masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Ini kami sampaikan karena ada masukan guru TK yang telah mengikuti seminar/pelatihan ICT, bahwasanya penguasaan dan pemanfaatan ICT dalam pembelajaran penting bagi guru sebagai salah satu kompetensi pedagogik. Informasi aplikasi lainnya (kedua s.d. keempat) seputar pembelajaran berbasis ICT akan disampaikan selanjutnya. Mudah-mudahan bapak/ibu guru tetap semangat demi mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca pula: empat aplikasi belajar membaca: KLIK DI SINI 
------------------------------------------------------------------------------------------ 
Web: bit.ly/azdiacenter atau https://azmediacenter.blogspot.com
    Kontak kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan silahkan berkirim pesan ke:
    Email: azdia.center@gmail.com
    SMS atau WhatsApp (081350350505) atau klik tombol di bawah!
      0 Komentar untuk "Guru Paud-TK-RA Ber-ICT: Aplikasi Belajar Membaca"

      Back To Top